Tuesday, March 22, 2016

CIRI PERUBAHAN PAYUDARA WANITA PADA SAAT HAMIL

CIRI PERUBAHAN PAYUDARA WANITA PADA SAAT HAMIL - Payudara merupakan salah satu organ tubuh yang mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan.
Payudara memang disiapkan untuk menyusui bayi ketika sudah dilahirkan. Payudara pada wanita yang belum pernah melahirkan akan dipenuhi oleh lobulus berukuran kecil dan sedang (berisi 35 asinus). Lobulus adalah kantung kecil yang memproduksi susu dan terdiri dari beberapa asinus.
Ketika hamil dan menyusui, ukuran payudara dapat membesar dan payudara dipenuhi oleh lobulus matang yang berisi lebih dari 100 asinus per lobulus. Ukuran ini akan kembali lagi ke ukuran sebelum menyusui setidaknya 18 bulan setelah melahirkan, tergantung dari frekuensi dan durasi pemberian ASI kepada bayi.
Perubahan hormonal selama masa kehamilan dan menyusui disebabkan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin sejak pertengahan trimester awal kehamilan. Pada trimester ketiga kehamilan akhir, akan diproduksi air susu bentuk awal yang disebut dengan kolostrum.
Berikut adalah beberapa kelainan yang dapat terjadi pada payudara saat hamil dan menyusui:
  1. Gestational and Secretory Hyperplasia
Pada kondisi hamil dan menyusui dapat ditemukan pengapuran kecil pada lobulus dan asinus payudara. Hal ini bukan merupakan suatu kelainan yang serius.
  1. Keluar Darah dari Payudara
Hal ini tidak umum, namun bisa terjadi akibat peningkatan aliran darah pada epitel payudara yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Keluhan ini biasanya akan berhenti apabila mulai menyusui bayi, namun ada pula wanita yang mengalami keluhan sepanjang masa menyusui.
  1. Galaktokel
Galaktokel merupakan kelainan jinak yang kebanyakan terdeteksi setelah beberapa minggu atau beberapa bulan berhenti menyusui. Selain itu, dapat juga terjadi pada saat menyusui dan trimester ketiga kehamilan. Umumnya gejala yang paling dikeluhkan adalah adanya benjolan pada payudara yang tidak nyeri.
  1. Mastitis
Mastitis merupakan infeksi pada payudara. Umumnya hal ini tidak terjadi pada masa kehamilan, lebih sering ditemukan saat menyusui. Infeksi dapat terjadi akibat bakteri masuk melalui epitel puting susu yang rusak selama menyusui. Gejalanya adalah payudara memerah, terasa nyeri, dan membengkak. Apabila tidak ditangani keluhan ini dapat berkembang menjadi kantung nanah di dalam payudara.
  1. Tumor Jinak dan Tumor Ganas
Apabila benjolan pada payudara memiliki karakteristik seperti benjolan teraba keras, sulit digerakkan, kulit payudara menjadi keriput, keluar cairan selain air susu dari puting, puting tertarik ke dalam, maka harus dicurigai terjadinya keganasan. Segeralah periksakan ke dokter mengenai keluhan ini.
Untuk mencegah kelainan-kelainan di atas terjadi, Anda dapat menerapkan kiat-kiat berikut di rumah:
  • Menjaga kebersihan payudara selama menyusui.
  • Mandi secara rutin setidaknya 2 kali sehari dengan sabun.
  • Mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi.
  • Biasakan untuk menghabiskan air susu dalam satu payudara ketika menyusui bayi atau memerah susu.
  • Apabila dalam satu kondisi berhalangan untuk menyusui, maka air susu sebaiknya tetap diperah, sebab produksi air susu tetap berlangsung.