CIRI PERUBAHAN PAYUDARA WANITA PADA SAAT HAMIL - Payudara merupakan salah satu organ tubuh yang mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan.
Payudara
memang disiapkan untuk menyusui bayi ketika sudah dilahirkan. Payudara
pada wanita yang belum pernah melahirkan akan dipenuhi oleh lobulus
berukuran kecil dan sedang (berisi 35 asinus). Lobulus adalah kantung
kecil yang memproduksi susu dan terdiri dari beberapa asinus.
Ketika
hamil dan menyusui, ukuran payudara dapat membesar dan payudara
dipenuhi oleh lobulus matang yang berisi lebih dari 100 asinus per
lobulus. Ukuran ini akan kembali lagi ke ukuran sebelum menyusui
setidaknya 18 bulan setelah melahirkan, tergantung dari frekuensi dan
durasi pemberian ASI kepada bayi.
Perubahan hormonal selama masa
kehamilan dan menyusui disebabkan hormon estrogen, progesteron, dan
prolaktin sejak pertengahan trimester awal kehamilan. Pada trimester
ketiga kehamilan akhir, akan diproduksi air susu bentuk awal yang
disebut dengan kolostrum.
Berikut adalah beberapa kelainan yang dapat terjadi pada payudara saat hamil dan menyusui:
- Gestational and Secretory Hyperplasia
Pada
kondisi hamil dan menyusui dapat ditemukan pengapuran kecil pada
lobulus dan asinus payudara. Hal ini bukan merupakan suatu kelainan yang
serius.
- Keluar Darah dari Payudara
Hal
ini tidak umum, namun bisa terjadi akibat peningkatan aliran darah pada
epitel payudara yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Keluhan
ini biasanya akan berhenti apabila mulai menyusui bayi, namun ada pula
wanita yang mengalami keluhan sepanjang masa menyusui.
- Galaktokel
Galaktokel
merupakan kelainan jinak yang kebanyakan terdeteksi setelah beberapa
minggu atau beberapa bulan berhenti menyusui. Selain itu, dapat juga
terjadi pada saat menyusui dan trimester ketiga kehamilan. Umumnya
gejala yang paling dikeluhkan adalah adanya benjolan pada payudara yang
tidak nyeri.
- Mastitis
Mastitis
merupakan infeksi pada payudara. Umumnya hal ini tidak terjadi pada
masa kehamilan, lebih sering ditemukan saat menyusui. Infeksi dapat
terjadi akibat bakteri masuk melalui epitel puting susu yang rusak
selama menyusui. Gejalanya adalah payudara memerah, terasa nyeri, dan
membengkak. Apabila tidak ditangani keluhan ini dapat berkembang menjadi
kantung nanah di dalam payudara.
- Tumor Jinak dan Tumor Ganas
Apabila
benjolan pada payudara memiliki karakteristik seperti benjolan teraba
keras, sulit digerakkan, kulit payudara menjadi keriput, keluar cairan
selain air susu dari puting, puting tertarik ke dalam, maka harus
dicurigai terjadinya keganasan. Segeralah periksakan ke dokter mengenai
keluhan ini.
Untuk mencegah kelainan-kelainan di atas terjadi, Anda dapat menerapkan kiat-kiat berikut di rumah:
- Menjaga kebersihan payudara selama menyusui.
- Mandi secara rutin setidaknya 2 kali sehari dengan sabun.
- Mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi.
- Biasakan untuk menghabiskan air susu dalam satu payudara ketika menyusui bayi atau memerah susu.
- Apabila
dalam satu kondisi berhalangan untuk menyusui, maka air susu sebaiknya
tetap diperah, sebab produksi air susu tetap berlangsung.